Halo Sobat Magister! Perusahaan memiliki sebuah aset yang perlu pengelolaan dengan melakukan manajemen aset yang tepat. Menurut laman gramedia.com, manajemen aset adalah proses terstruktur yang mencakup semua aset sebagai suatu kekayaan untuk mendukung penyediaan pelayanan. Yuk, simak penjelasan lebih lengkapnya dalam artikel ini.
Pengertian Aset
Sebelum kalian mengetahui apa itu manajemen aset, Yuk, pahami terlebih dahulu mengenai apa itu aset.
Aset merupakan semua hal atau sesuatu yang memiliki nilai ekonomi yang bisa dimiliki baik oleh perorangan, perusahaan atau organisasi bahkan pemerintah yang dapat dinilai secara finansial.
Dalam sudut pandang akuntansi, aset dapat diartikan sebagai kekayaan yang lancar (uang kas dan kekayaan lancar lainnya), Aset dalam jangka panjang atau aset tetap, Prepaid and deferred assets (asuransi, hak sewa, bunga), harya yang tidak berwujud (hak merek, hak paten, hak cipta, dan lain-lain).
Sumber: Gajihub .com
Pengertian Manajemen Aset
Manajemen aset adalah suatu proses pengelolaan dan pengendalian seluruh aset milik sebuah organisasi atau entitas. Aset-aset ini bisa berupa fisik, finansial, intelektual, maupun non-fisik lainnya yang memiliki nilai bagi organisasi.
Tujuan dari manajemen aset adalah untuk memaksimalkan nilai dari aset-aset tersebut dengan cara memastikan bahwa aset-aset tersebut beroperasi secara efisien, efektif, dan berkelanjutan.
Proses manajemen aset mencakup berbagai kegiatan, seperti perencanaan, pengadaan, pemeliharaan, pengawasan, pembaruan, dan pembuangan aset.
Selain itu, manajemen aset juga melibatkan pemantauan kinerja aset, identifikasi risiko, dan pengambilan keputusan strategis terkait dengan pengelolaan aset untuk mencapai tujuan organisasi.
Manajemen aset dapat digunakan pada berbagai jenis organisasi, termasuk perusahaan swasta, pemerintahan, lembaga keuangan, serta sektor publik dan swasta lainnya.
Dengan adanya manajemen aset yang baik, organisasi dapat mengurangi risiko kegagalan aset, meningkatkan efisiensi operasional, memperpanjang umur pakai aset, dan meningkatkan nilai jangka panjang untuk mencapai tujuan bisnis dan organisasi secara keseluruhan.
Manfaat
1. Peningkatan efisiensi operasional
Dengan manajemen aset yang baik, organisasi dapat mengoptimalkan penggunaan asetnya. Hal ini mengurangi waktu dan sumber daya yang terbuang sia-sia serta meningkatkan produktivitas dan efisiensi operasional.
2. Pengurangan biaya
Manajemen aset yang efektif dapat membantu mengidentifikasi aset yang tidak produktif atau sudah tidak perlu lagi Dengan demikian, organisasi dapat mengurangi biaya operasional dan pemeliharaan yang tidak perlu.
3. Peningkatan masa pakai aset
Melalui pemeliharaan yang teratur dan tepat waktu, manajemen aset dapat memperpanjang masa pakai aset, sehingga organisasi tidak perlu mengganti aset-asetnya terlalu sering.
4. Manajemen risiko yang lebih baik
Dengan memantau kinerja aset dan mengidentifikasi potensi risiko yang dapat mempengaruhi aset, manajemen aset membantu organisasi untuk mengurangi risiko kegagalan aset dan mengambil tindakan pencegahan.
5. Pengambilan keputusan yang lebih baik
Informasi tentang aset yang terkumpul melalui manajemen aset membantu para pemangku kepentingan dalam organisasi untuk mengambil keputusan yang lebih baik dan berdasarkan data.
6. Meningkatkan akuntabilitas
Dengan memantau aset secara cermat, manajemen aset membantu meningkatkan akuntabilitas dalam organisasi, baik itu terkait dengan penggunaan aset, pemeliharaan, maupun pelaporan keuangan.
7. Peningkatan kepatuhan peraturan dan standar
Manajemen aset membantu organisasi untuk mematuhi peraturan dan standar yang berlaku terkait dengan pengelolaan aset, termasuk peraturan lingkungan dan keselamatan.
8. Pengoptimalan investasi aset
Dengan informasi yang lebih baik tentang kinerja aset, organisasi dapat mengalokasikan sumber daya dengan lebih efisien dan memprioritaskan investasi pada aset yang memberikan nilai tambah terbesar.
9. Peningkatan keberlanjutan
Manajemen aset yang berfokus pada keberlanjutan membantu organisasi untuk mengelola aset-asetnya dengan cara yang lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan.
10. Meningkatkan nilai bagi pemangku kepentingan
Dengan mengoptimalkan kinerja aset dan mencapai efisiensi operasional, manajemen aset memberikan nilai tambah bagi pemangku kepentingan seperti pemilik, karyawan, pelanggan, dan masyarakat luas.
Jenis-Jenis
1. Jenis Aset Fisik
Fokus pada pengelolaan aset fisik, seperti mesin, peralatan, infrastruktur, kendaraan, properti, dan fasilitas lainnya. Tujuannya adalah untuk memastikan aset-aset tersebut beroperasi dengan baik, efisien, dan memiliki masa pakai yang optimal.
2. Jenis Finansial
Berfokus pada pengelolaan portofolio investasi dan aset finansial, seperti saham, obligasi, deposito, dan instrumen keuangan lainnya. Tujuannya adalah untuk mencapai tingkat pengembalian yang diharapkan dan mengelola risiko investasi.
3. Jenis Teknologi Informasi
Mengelola aset-aset yang terkait dengan teknologi informasi, seperti perangkat keras, perangkat lunak, infrastruktur jaringan, dan data. Tujuannya adalah untuk mendukung efisiensi, keamanan, dan kelancaran operasi TI dalam organisasi.
4. Jenis Properti
Fokus pada pengelolaan properti atau real estat milik atau sewa oleh organisasi. Termasuk dalam manajemen aset properti adalah pemeliharaan, penyewaan, perencanaan ruang, dan pengelolaan sewa.
5. Jenis Harta Benda
Meliputi pengelolaan aset kehartabendaan, seperti hak cipta, paten, merek dagang, dan lisensi. Tujuannya adalah untuk melindungi dan memaksimalkan nilai dari aset intelektual tersebut.
6. Jenis Sumber Daya Alam
Berkaitan dengan pengelolaan aset sumber daya alam, seperti tambang, hutan, lahan pertanian, dan sumber daya alam lainnya. Oleh karena itu, tujuan dari jenis manajemen aset ini adalah untuk menjaga keberlanjutan dan pemanfaatan yang bertanggung jawab terhadap sumber daya alam.
7. Jenis Koleksi dan Budaya
Mengelola koleksi dan aset budaya, seperti museum, perpustakaan, galeri seni, dan situs bersejarah. Tujuannya adalah untuk melestarikan, memamerkan, dan meningkatkan aksesibilitas bagi koleksi dan aset budaya.
8. Jenis Lingkungan
Berfokus pada pengelolaan aset lingkungan, termasuk tanah, air, udara, dan ekosistem. Tujuannya adalah untuk melestarikan keanekaragaman hayati, mengurangi dampak lingkungan, dan mempromosikan praktik keberlanjutan.
9. Jenis Operasional
Melibatkan pengelolaan aset yang terlibat dalam proses operasional perusahaan, seperti stok barang, persediaan, dan peralatan produksi. Tujuannya adalah untuk memastikan ketersediaan aset yang diperlukan untuk menjalankan kegiatan operasional secara efisien.
10. Jenis Proyek
Terfokus pada pengelolaan aset selama siklus hidup proyek, mulai dari perencanaan hingga penyelesaian. Oleh karena itu, tujuan dari jenis manajemen aset ini adalah untuk mencapai tujuan proyek dengan mengoptimalkan penggunaan yang terlibat.
Tahapan Manajemen Aset
1. Identifikasi Aset
Tahap pertama adalah mengidentifikasi semua aset yang dimiliki oleh organisasi. Ini mencakup mencatat dan mendokumentasikan semua aset fisik, finansial, intelektual, dan non-fisik lainnya.
2. Penilaian dan Klasifikasi Aset
Setelah identifikasi, aset-aset dievaluasi untuk menilai nilai, kegunaan, dan potensi risiko. Aset juga dapat dikelompokkan berdasarkan kategori, nilai, prioritas, atau karakteristik lainnya.
3. Perencanaan Aset
Tahap ini melibatkan pengembangan strategi dan rencana pengelolaan aset. Perencanaan mencakup penentuan kebutuhan pemeliharaan, perbaikan, penggantian, dan penghapusan aset dalam jangka waktu tertentu.
4. Pengadaan Aset
Proses pengadaan melibatkan pembelian, penyewaan, atau perolehan aset baru untuk memenuhi kebutuhan organisasi. Tahapan ini juga mencakup negosiasi kontrak dan perizinan.
5. Pemeliharaan Aset
Aset perlu pemeliharaan secara berkala agar tetap berfungsi dengan baik dan berumur panjang. Pemeliharaan dapat bersifat preventif (pengawasan rutin) atau korektif (memperbaiki kerusakan).
6. Operasi Aset
Selama masa operasional, aset digunakan sesuai dengan fungsinya. Pada tahap ini, perhatian memberikan penggunaan aset secara efisien dan aman.
7. Pemantauan Kinerja Aset
Selama siklus hidup aset, kinerja aset dipantau secara teratur. Oleh karena itu, informasi tersebut membantu dalam pengambilan keputusan, pembaruan strategi, dan perencanaan jangka panjang.
8. Penggantian atau Penyusutan Aset
Aset fisik akan mengalami penyusutan nilai seiring berjalannya waktu atau mungkin perlu digantikan ketika telah mencapai masa pakai yang ditetapkan.
9. Penghapusan Aset
Tahap ini melibatkan penghapusan atau pembuangan aset yang sudah tidak berfungsi atau tidak diperlukan lagi. Penghapusan dapat melalui penjualan, lelang, atau daur ulang.
10. Evaluasi dan Pengoptimalan
Tahap terakhir adalah melakukan evaluasi terhadap proses manajemen aset. Oleh karena itu, hasil evaluasi digunakan untuk memperbaiki proses dan mengoptimalkan pengelolaan aset di masa mendatang.
Demikian penjelasan terkait dengan manajemen aset. Seluruh informasi tersebut dapat menjadi referensi. Nantikan informasi tentang manajemen lainnya di website magistermanajemen.com