Halo sobat Magister Manajemen! Tahu kah kalian mengenai Pengelolaan SDM dalam Organisasi? Perlu kah penerapan “Key Stone Employee” pada Pengelolaan SDM dalam Organisasi?
Yuk sobat Magister Manajemen! cari tahu kelanjutannya pada artikel ini, Simak baik-baik ya sobat Magister Manajemen!
Pengertian Pengelolaan
Pengelolaan adalah proses merencanakan, mengorganisasi, mengarahkan, dan mengendalikan sumber daya dan kegiatan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Pengelolaan melibatkan penggunaan yang efektif dan efisien dari berbagai sumber daya seperti manusia, keuangan, teknologi, dan waktu untuk mencapai hasil yang diinginkan.
Pengertian Sumber Daya Manusia (SDM)
SDM terdiri dari individu yang memiliki berbagai kualifikasi, keterampilan, pengetahuan, pengalaman, dan potensi yang berbeda. Mereka adalah “sumber daya” yang dapat diarahkan, dikembangkan, dan dimanfaatkan oleh organisasi untuk mencapai hasil yang diinginkan.
Pengertian Pengelolaan SDM dalam Organisasi
Pengelolaan Sumber Daya Manusia (SDM) dalam organisasi mencakup serangkaian kegiatan dan strategi yang bertujuan untuk mengoptimalkan potensi, kinerja, dan pengembangan karyawan dalam mencapai tujuan organisasi secara efektif.
Aspek Penting dalam Pengelolaan SDM dalam Organisasi
Berikut adalah beberapa aspek penting dalam pengelolaan SDM dalam organisasi:
Perencanaan sebagai Pengelolaan SDM dalam Organisasi
Perencanaan SDM (Sumber Daya Manusia) adalah proses strategis dalam manajemen SDM yang melibatkan identifikasi, analisis, dan perencanaan kebutuhan tenaga kerja serta pengembangan strategi untuk memenuhi kebutuhan tersebut seperti memastikan organisasi memiliki karyawan yang tepat dengan keterampilan yang sesuai.
Tujuan utama dari perencanaan SDM adalah memastikan bahwa organisasi memiliki jumlah dan jenis karyawan yang tepat, dengan keterampilan dan kompetensi yang sesuai, untuk mencapai tujuan bisnis yang ditetapkan.
Rekrutmen dan Seleksi
Rekrutmen dan seleksi adalah proses penting dalam manajemen Sumber Daya Manusia (SDM) yang bertujuan untuk menarik calon karyawan yang berkualitas dengan seleksi yang cermat untu memilih individu yang paling cocok dengan kebutuhan organisasi serta memilih kandidat terbaik untuk mengisi posisi yang tersedia.
Meskipun terkait erat, rekrutmen dan seleksi adalah dua tahap yang berbeda dalam proses perekrutan karyawan.
Pengembangan Karyawan
Pengembangan karyawan merupakan hal penting terhadap Pengelolaan SDM dalam organisasi agar karyawan yang dihasilkan memiliki kualitas yang di inginkan.
Merujuk pada rangkaian kegiatan yang dilakukan oleh organisasi untuk meningkatkan keterampilan, pengetahuan, kemampuan, dan potensi karyawan.
Sehingga dapat berkontribusi lebih efektif dalam pekerjaan karyawan atau bawahan tersebut.
Tujuan dari pengembangan karyawan adalah untuk membantu karyawan mencapai tujuan karir mereka, meningkatkan kinerja dalam peran mereka, dan mendukung pertumbuhan dan perkembangan mereka sebagai individu.
Manajemen Kinerja
Pengembangan Karyawan adalah proses sistematis untuk meningkatkan keterampilan, pengetahuan, kompetensi, dan potensi individu dalam organisasi.
Melibatkan serangkaian kegiatan yang dirancang untuk membantu karyawan mengembangkan dan memperluas keterampilan mereka, memperoleh pengetahuan baru, meningkatkan kualifikasi, dan meningkatkan kinerja mereka dalam peran yang mereka lakukan.
Tujuan utama dari Manajemen Kinerja untuk menciptakan lingkungan pembelajaran yang berkelanjutan di organisasi, sehingga karyawan dapat terus belajar, tumbuh, dan beradaptasi dengan perubahan yang terjadi di lingkungan kerja.
Kompensasi dan Penggajian
Kompensasi dan Penggajian merujuk pada proses manajemen yang melibatkan pembayaran dan pemberian imbalan kepada karyawan sebagai imbalan atas pekerjaan yang dilakukan.
Memilik peran penting dalam menarik, memotivasi, dan mempertahankan karyawan yang berkualitas dalam organisasi.
Kompensasi mencakup semua bentuk imbalan yang diberikan kepada karyawan, baik dalam bentuk uang maupun non-uang. Meliputi gaji, tunjangan, bonus, insentif, program pensiun, asuransi kesehatan, cuti, dan manfaat lainnya.
Tujuan kompensasi adalah untuk memastikan bahwa karyawan diberi penghargaan yang sesuai dengan kontribusi mereka, membantu memenuhi kebutuhan mereka, dan memotivasi mereka untuk mencapai kinerja yang optimal.
Penggajian adalah bagian dari kompensasi yang berkaitan dengan pembayaran gaji kepada karyawan. Melibatkan perhitungan, administrasi, dan distribusi gaji sesuai dengan kebijakan dan prosedur yang telah ditetapkan oleh organisasi.
Penggajian meliputi faktor-faktor seperti tingkat upah, jam kerja, kehadiran, lembur, dan tunjangan khusus lainnya yang dapat mempengaruhi penghasilan karyawan.
Manajemen Hubungan Karyawan
Manajemen Hubungan Karyawan (Employee Relations Management) merujuk pada praktik dan strategi yang dilakukan oleh organisasi untuk membangun, memelihara, dan meningkatkan hubungan yang baik antara manajemen dan karyawan.
Seperti menciptakan lingkungan kerja yang positif, memfasilitasi komunikasi yang efektif, dan menangani konflik atau masalah karyawan.
Tujuan utama dari manajemen hubungan karyawan adalah menciptakan lingkungan kerja yang positif, saling percaya, dan saling mendukung, yang berkontribusi pada produktivitas yang tinggi, kepuasan kerja, dan keterikatan karyawan terhadap organisasi.
Kesejahteraan dan Kesehatan Kerja
Kesejahteraan dan Kesehatan Kerja (Workplace Well-being and Health) merujuk pada upaya yang dilakukan oleh organisasi untuk memastikan kesejahteraan fisik, mental, dan emosional karyawan, serta melindungi mereka dari risiko dan bahaya yang terkait dengan lingkungan kerja.
Melibatkan implementasi kebijakan, program, dan praktik yang bertujuan untuk menciptakan lingkungan kerja yang aman, sehat, dan mendukung bagi karyawan.
Pengembangan Budaya Organisasi
Pengembangan Budaya Organisasi (Organizational Culture Development) merujuk pada upaya yang dilakukan oleh organisasi untuk mengubah atau memperkuat budaya kerja yang ada agar sesuai dengan tujuan, nilai-nilai, dan identitas organisasi.
Budaya organisasi mencakup nilai-nilai, norma, kepercayaan, sikap, dan perilaku yang menggambarkan cara kerja dan interaksi di dalam organisasi.
Manajemen Perubahan
Manajemen Perubahan (Change Management) merujuk pada pendekatan, metodologi, dan praktik yang digunakan untuk mengelola perubahan di dalam organisasi.
Tujuan utama untuk mencapai perubahan yang sukses dan mengurangi resistensi serta dampak negatif yang mungkin terjadi.
Manajemen perubahan berkaitan dengan mengidentifikasi, merencanakan, melaksanakan, dan memantau perubahan organisasi agar berjalan lancar dan mencapai hasil yang diinginkan.
Melibatkan karyawan untuk mempersiapkan mereka untuk perubahan dan mengelola resistensi perubahan.
Pengelolaan SDM dalam Organisasi: Kepatuhan Hukum
Kepatuhan Hukum (Legal Compliance) merujuk pada ketaatan dan pemenuhan terhadap semua peraturan, hukum, dan perundangan yang berlaku yang mengatur aktivitas dan operasi suatu organisasi.
Melibatkan kepatuhan terhadap peraturan perusahaan, hukum ketenagakerjaan, dan kebijakan kerja yang berlaku.
Sekain itu mencakup pemahaman, penerapan, dan pengikutan aturan dan regulasi yang berkaitan dengan lingkungan hukum di mana organisasi beroperasi.
Pengelolaan SDM yang efektif dalam organisasi membutuhkan perencanaan yang baik, kebijaksanaan dalam pengambilan keputusan, komunikasi yang efektif, dan perhatian terhadap kebutuhan dan perkembangan karyawan.
Hal ini membantu organisasi dalam membangun tim yang berkinerja tinggi, meningkatkan kepuasan karyawan, dan mencapai tujuan bisnis yang diinginkan.
Pengelolaan SDM dalam Organisasi: Apa itu “Key Stone Employee”?
Menurut kompasiana peran manager atau leader dalam organisasi memiliki peran sebagai key stone species atau key stone employee. Karyawan atau anggota juga merupakan kunci yang memiliki peran penting dalam suatu organisasi.
Peran dari Key Stone Employee sebagai memberikan insight dan inspirasi bagi bawahannya. Memberikan perlindungan dan mengayomi bawahannya seperti departemen dan divisi.
Hal ini dapat berpengaruh besar terhadap dan mendalam terhadap organisasi sendiri maupun bawahan. Dengan menjaga Key Stone Species dalam keadan baik dan mampu turun menurun.
Sehingga bila terjadi serangan sampai mematikan dapat teratasi karena adanya peran Key Stone Species tersebut dapat membangkitkan ekosistem dalam waktu singkat.
Kaderisasi perlu dilakukan agar melahirkan karyawan dengan pengaruh yang luas dan mendalam kepada organiasi dan rekan kerja yang lain.
Baca Juga: Definisi Manajemen Sumber Daya Manusia