Strategi harga adalah cara yang digunakan dalam dunia bisnis untuk menentukan harga produk. Umumnya, ada beberapa bagian atau divisi yang dapat berkolaborasi dan melakukan penelitian untuk mengidentifikasi harga yang sesuai.
Strategi harga adalah kebijakan suatu perusahaan dalam menetapkan harga jual produk mereka.
Harga merupakan sejumlah uang yang harus dikeluarkan untuk suatu produk ataupun layanan. Secara lebih luas, harga adalah jumlah dari seluruh nilai yang diberikan kepada pelanggan guna mendapatkan manfaat dari kepemilikan atau penggunaan atas suatu produk ataupun jasa.
Untuk memahami konsep harga lebih lanjut, dapat mengakses: https://www.gramedia.com/literasi/pengertian-harga/
Sumber: Seon .co.id
Berdasarkan prinsipnya, penentuan harga dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu segmen, positioning, kualitas produk, harga wajar (harga pesaing) dan kekuatan brand.
Jenis-Jenis Strategi Harga
Jenis-jenis strategi harga adalah suatu pengelompokkan berdasarkan ciri-ciri, bentuk dan sifatnya. Berikut adalah jenis-jenis strategi harga :
1. Penetapan Harga Berdasarkan Persaingan
Penetapan harga berbasis persaingan memperhitungkan harga pesaing. Perusahaan yang beroperasi di pasar jenuh dapat menggunakan metode penetapan harga ini. Dalam pasar yang jenuh, konsumen dapat memilih dari beberapa produk yang menjalankan fungsi yang sama.
Perubahan harga yang kecil dapat menjadi faktor penentu yang mendorong konsumen untuk membeli dari perusahaan yang berbeda. Penetapan harga kompetitif pada dasarnya adalah penggunaan harga pesaing sebagai titik referensi untuk menentukan harga produk perusahaan.
Perusahaan yang memasuki pasar baru dapat memperkirakan harga pesaingnya dan menawarkan produknya sedikit lebih rendah dari harga pesaingnya.
Berikut adalah jenis penetapan harga berdasarkan persaingan:
a. Tingkat harga rata-rata industri (Going rate pricing) merupakan penetapan harga jual yang dilakukan karena perusahaan sedang mengalami kesulitan dalam menentukan harga produk, kesulitan untuk melihat reaksi pembeli dan saingan dalam penetapan harga pasar.
b. Berdasarkan harga tender atau pelelengan (Seaded bid-pricing) merupakan penetapan harga yang ditujukan didalam sampul tertentu sedangkan pembeli dapat memilih penjual yang dianggap mempunyai harga rendah.
2. Penetapan Harga Dinamis (Dynamic Pricing)
Harga dinamis adalah cara untuk mengubah harga yang bergantung pada fluktuasi pasar. Metode ini biasanya menggunakan algoritma yang mempertimbangkan harga pesaing dan permintaan konsumen.
Sebagai contoh, Maskapai mengumumkan rute penerbangan baru ke tujuan wisata populer. Permintaan tiket penerbangan ini untuk sementara mungkin lebih tinggi daripada tiket lainnya.
Maskapai menaikkan harga karena konsumen lebih bersedia menghabiskan lebih banyak uang untuk tiket pesawat. Setelah beberapa waktu, permintaan tiket ini mungkin menurun, sehingga memungkinkan maskapai menyesuaikan harga.
3. Biaya Ditambah Harga
Sebuah bisnis dapat menggunakan penetapan harga biaya plus untuk mencapai sasaran keuntungan. Proses penetapan harga ini yaitu dengan membandingkan biaya produksi dengan harga produk. Umumnya, ini disebut harga mark-up karena menetapkan harga suatu produk lebih tinggi dibandingkan biaya produksi produk tersebut.
Contohnya pada biaya produksi sebuah meja adalah Rp 400.000 dan bisnis ini ingin memperoleh keuntungan sebesar Rp 400.000. Bisnis ini dapat meraih keuntungan dengan menjual kursi masing-masing dengan harga Rp 800.000. Hal inilah yang disebut mark-up 100% karena menjual kursi 100% lebih tinggi dari biaya produksinya.
4. Penetapan Harga Tinggi-Rendah
Metode penetapan harga tinggi-rendah serupa dengan penetapan harga dinamis karena memperhitungkan perubahan permintaan konsumen terhadap produk. Bisnis biasanya menggunakan harga tinggi dan rendah karena mereka dapat secara akurat memprediksi perubahan permintaan.
Pada dasarnya penetapan harga tinggi-rendah adalah proses penurunan harga suatu produk secara bertahap sejalan dengan perubahan permintaan konsumen.
Misalnya, sebuah video game berharga Rp 800.000 saat pertama kali dirilis, tetapi setelah satu atau dua tahun, game tersebut menjadi usang dan tersedia alternatif. Permintaan akan game menurun, sehingga perusahaan menurunkan harga untuk memenuhi permintaan konsumen.
5. Harga Freenium (Freenium price)
Banyak perusahaan dapat memanfaatkan harga freemium karena ini bisa menjadi cara yang bagus untuk memasarkan produk dan layanan mereka. Penetapan harga freemium berarti perusahaan menawarkan kepada pelanggannya kesempatan untuk merasakan semua fitur produk secara gratis.
Setelah periode gratis, pelanggan dapat membeli produk untuk terus menggunakan fungsionalitas penuh. Ketika pelanggan mengalami suatu produk, mereka mengenali nilainya dan merasa cenderung untuk membeli produk tersebut.
Misalnya, layanan streaming dapat menawarkan periode uji coba gratis kepada pemirsa di mana mereka dapat menikmati hiburan yang ditawarkan langganan berbayar.
6. Harga Per jam (Price Per Hour)
Perusahaan yang menawarkan layanan dapat menggunakan tarif per jam. Kontraktor dan pekerja lepas juga dapat menggunakan tarif per jam untuk memperkirakan tenaga kerja mereka. Banyak pekerja lepas dan pembantu menggunakan tarif per jam karena mereka menukar layanan mereka dengan waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan.
Penting untuk dipahami bahwa penagihan per jam biasanya hanya masuk akal untuk layanan khusus yang membutuhkan tenaga kerja untuk menyelesaikan pekerjaan standar. Hal ini dikarenakan konsumen mungkin hanya bersedia membayar upah per jam jika mereka yakin dengan jumlah pekerjaan yang dibutuhkan untuk melakukan pekerjaan itu.
7. Harga Skimming (Skimming Price)
Skimming price atau harga skimming adalah strategi maksimalisasi keuntungan jangka pendek. Perusahaan yang menggunakan penetapan harga predatori biasanya mengenakan harga tinggi kepada pelanggan sasaran yang cenderung membeli produk, terlepas dari harganya.
Produk-produk ini belum tentu inelastis, karena permintaan untuk produk-produk ini dapat menurun seiring waktu. Skimming price pada dasarnya berarti menetapkan harga tinggi dalam jangka pendek dan menurunkan harga saat permintaan turun.
Penting untuk dipahami bahwa jenis penetapan harga ini biasanya hanya efektif untuk produk berkualitas tinggi dan berharga, karena persaingan dapat menurunkan harga.
8. Penetrasi Harga (Price Penetration)
Saat memasuki pasar baru, perusahaan menggunakan penetapan harga penetrasi. Metode penetapan harga ini adalah tentang mengurangi persaingan untuk menarik pelanggan. Perusahaan mungkin tidak menghasilkan keuntungan besar dalam jangka pendek, tetapi dapat menumbuhkan basis pelanggannya.
Dengan mendapatkan basis pelanggan dan kesadaran umum, perusahaan dapat mulai menaikkan harga produknya secara bertahap. Metode penetapan harga ini biasanya hanya digunakan pada fase awal masuk pasar.
9. Harga Premiun (Premium Price)
Harga premium atau premium price adalah strategi penetapan harga tinggi berdasarkan popularitas dan kualitas merek dan produknya. Bisnis dapat memperoleh manfaat dari strategi penetapan harga ini jika mereka memiliki kesadaran merek yang luas, paparan produk, dan loyalitas merek.
Pada dasarnya, penetapan harga premium adalah tentang menetapkan nilai pada suatu produk berdasarkan nilai yang dirasakan daripada nilai aktualnya.
Industri fashion bisa menjadi contoh yang bagus tentang penetapan harga premium. Hal ini karena pelanggan dapat mengasosiasikan reputasi yang baik dengan merek meskipun persaingan memiliki kualitas produksi yang sama.
10. Penetapan Harga Berbasis Proyek
Penetapan harga berbasis proyek pada dasarnya adalah kebalikan dari strategi penetapan harga per jam. Harga ini memberikan nilai untuk keseluruhan proyek, bukan untuk periode kerja terkait.
Penetapan harga proyek masih membutuhkan waktu dan upaya, tetapi menetapkan harga tetap meskipun proyek memakan waktu lebih lama dari yang diharapkan.
Metode penetapan harga ini populer di perusahaan besar karena pelanggan dapat lebih nyaman mengetahui dengan tepat berapa banyak yang mereka bayarkan.
Penetapan harga khusus proyek biasanya digunakan untuk proyek konstruksi, karena variabel tak terduga dapat muncul yang secara signifikan dapat mempengaruhi durasi proyek.
11. Penetapan Harga Berbasis Nilai
Penetapan harga berdasarkan nilai merupakan strategi harga yang bagus untuk meningkatkan loyalitas pelanggan dan menciptakan citra merek yang positif. Jenis strategi ini didasari nilai dengan cara menetapkan harga pada tingkat yang menurut pelanggan masuk akal.
Hal ini mungkin dapat diartikan bahwa harga berkurang meskipun perusahaan dapat menjual produknya dengan harga lebih tinggi. Mungkin ada risiko, tetapi dengan pemantauan yang ketat dan konsisten.
12. Penetapan Harga Psikologis
Penetapan harga psikologis menargetkan perilaku khas manusia untuk memaksimalkan keuntungan penjualan. Strategi ini mempertimbangkan bagaimana konsumen bereaksi terhadap pergerakan pasar, peluncuran produk, dan tren sosial. Penetapan harga psikologis menargetkan keputusan pembelian konsumen.
Contoh harga psikologis yang bagus adalah efek sembilan angka. Efek ini terjadi ketika konsumen melihat harga Rp 29.999 jauh lebih murah daripada harga Rp 30.000, meskipun perbedaan harga hanya satu rupiah
13. Harga Geografis
Perusahaan yang menggunakan strategi penetapan harga geografis biasanya beroperasi secara internasional atau antar negara. Proses penetapan harga ini mencakup penilaian kelayakan ekonomi daerah tersebut.
Hal ini mencakup berbagai indikatror ekonomi seperti inflasi, suku bunga, pendapatan rata-rata dan demografi tipikal. Bisnis menggunakan penetapan harga geografis karena pelanggan di satu wilayah mungkin membayar lebih untuk suatu produk daripada di wilayah lain.
Langkah-langkah dalam Penetapan Harga
Sebelum menentukan harga pada produk yang akan dijual, perhatikanlah beberapa langkah dan faktor yang harus dipertimbangkan dalam strategi harga dibawah ini:
1. Biaya
Salah satu faktor yang harus dipertimbangkan yaitu biaya sebelum menetapkan harga jual produk. Biaya yang dimaksud adalah biaya produksi yang mencakup bahan baku, tenaga kerja dan biaya tambahan lainnya seperti biaya sewa, alat produksi dan lainnya.
Tentunya, kita dapat menentukan harga dengan bebas tetapi usahakan untuk menentukan harga yang masuk akal supaya dapat menetapkan harga jual produk lebih tinggi dibandingkan dengan biaya rata-rata produksi.
Semakin besar selisih harga jual yang ditetapkan dari biaya produksi maka akan semakin tinggi keuntungan yang akan didapat.
2. Pelanggan
Lakukanlah riset untuk mengetahui seberapa banyak permintaan terhadap produk yang akan dijual. Di beberapa produk tertentu, menurunkan harga produk dapat meningkatkan permintaan. Namun, masih terdapat pelanggan yang berpikir bahwa harga murah menandakan kualitas yang kurnang baik
Oleh karena itu, lakukan riset terkait consumer behavior untuk menganalisis calon pelanggan potensial sebelum menentukan harga jual produk.
3. Jenis Produk
Apabila sudah menentukan jenis produk, lakukan identifikasi produk yang akan dijual. Apabila produk termasuk dalam produk massal, maka dapat dilakukan penentuan harga berdasarkan harga rata-rata produk lain yang dijual oleh kompetitor.
Namun, jika produk yang akan dijual merupakan produk unik, jarang ada, dan berbeda alias terdiferensiasi, cobalah menentukan harga premium.
Dengan harga yang relatif tinggi biasanya pelanggan dan konsumen akan menganggap bahwa kualitasnya lebih baik dan utamakan kejujuran dalam memilih jenis produk
4. Target Pasar
Cobalah untuk mencari tahu lokasi, bahan baku dan hal lain yang bisa mempengaruhi harga jual produk.
Ketika kita menentukan pasar baru sebagai target, menetapkan harga jual yang rendah dapat menarik perhatian, menarik banyak pelanggan dan tentunya menghasilkan keuntungan.
Dengan cara ini, perusahaan Anda dengan cepat mencapai kinerja rata-rata yang diinginkan, sehingga biaya produksi dapat diminimalkan.
5. Kompetitor
Langkah terakhir adalah dengan melihat faktor pesaing bisnis.Tidak ada salahnya untuk melihat kompetitor terlebih dahulu sebelum menentukan harga jual produk karena pada akhirnya kita dapat menetapkan harga jual produk di bawah, sama, atau di atas rata-rata dari harga jual produk dari kompetitor.
Demikian penjelasan terkait dengan strategi harga. Seluruh informasi tersebut bisa menjadi referensi dalam menentukan harga dalam sebuah produk. Nantikan informasi tentang kampus lainnya di website magistermanajemen.com